Langsung ke konten utama

UJIAN BAGI YANG TAAT

Kenapa ada orang baik tapi hidupnya banyak kesulitan....??? di sisi lain orang yang ahli maksiat hidupnya secara umum lancar jaya....???*

Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam saja orang yang paling bertaqwa,,,,, paling shalih,,,, paling sempurna,,,, ternyata hidupnya tidak selalu mulus dan selalu penuh kenikmatan.

Ternyata beliau pun dicoba,,,, istrinya meninggal duluan anaknya meninggal duluan,,,, diganggu orang,,,, dicela orang,,,, dikejar-kejar orang kafir,,,, mesti hijrah,,,, dikhianati,,,, dilukai,,,, dll.

Bahkan dalam hadits disebutkan bahwa orang yang paling berat cobaannya adalah para Nabi,,,, kemudian yang semisal mereka,,,, kemudian yang semisal mereka.

(HR. Tirmidzi, Al Hakim, shahih).


Maka bagaimana lagi dengan kita...??? 

Yang jauh dari kesempurnaan dan keshalihan. 

Apakah kita malah merasa layak dapat kenikmatan terus menerus dan tidak diuji...???


*Allah berfirman:*

أَحَسِبَ النَّاسُ أَن يُتْرَكُوا أَن يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ 

*"Apakah manusia mengira mereka dibiarkan berkata: kami telah beriman,,,, lalu mereka tidak diuji"*

(QS. Al Ankabut: 2).


*Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda*:

إذا أحَبَّ اللهُ قومًا ابْتلاهُمْ

*“Jika ALLAH mencintai suatu kaum maka mereka akan diuji”*

(HR. Ath Thabrani dalam Mu'jamul Ausath, 3/302. Dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Jami' nonop 285).


Karena dengan adanya ujian bagi orang-orang baik,,,, itu akan mengangkat derajat mereka. 


*ALLAH TA'ALA berfirman:*

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ

*"Dan sungguh aku akan uji mereka dengan sedikit rasa takut,,,, rasa lapar,,,, kekurangan harta,,,,, jiwa dan buah-buahan,. Maka berilah kabar gembira bagi orang yang bersabar"* 

(QS. Al Baqarah: 155).


Orang baik yang diuji di dunia,,,, dan sukses melewati ujian itu,,,, sehingga ALLAH akan beri ia kenikmatan di akhirat semaksimal mungkin.

Adapun orang buruk yang ALLAH beri nikmat dan kemudahan-kemudahan,,,, bisa jadi itu merupakan 'istidraj (penundaan hukuman),,,, karena bisa jadi ia semakin sesat,,,, semakin takabur,,,, enggak bertaubat dan semakin buruk,,,, sehingga kelak di akhirat ALLAH hukum dia semaksimal mungkin wal'iyadzubillah.


*Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam bersabda:*

إِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدِهِ الْخَيْرَ عَجَّلَ لَهُ الْعُقُوبَةَ فِي الدُّنْيَا ، وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدِهِ الشَّرَّ أَمْسَكَ عَنْهُ بِذَنْبِهِ حَتَّى يُوَافِيَ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

*"Jika ALLAH menginginkan kebaikan pada seorang hamba,,,, ALLAH segerakan hukumannya di dunia. Jika ALLAH menginginkan keburukan pada seorang hamba,,,, ALLAH menahan hukuman atas dosa-dosanya,,,, sehingga kelak ia akan membayarnya hasil perbuatannya di hari kiamat"* 

(HR. Tirmidzi, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Tirmidzi)

*Maka bersabarlah ketika dapat cobaan,,,, dan senantiasa bersyukur dan introspeksi diri ketika mendapat kenikmatan.*


Semoga ALLAH memberi taufiq...

🌐 Sumber *Artikel* : http://www.salamdakwah.com

                                                                                         ☕ Silahkan disebarkan, mudah2an anda mendapatkan bagian dari pahalanya ☕                                                                                                                                                                                                      Barakallah fikum.


✒ Ditulis oleh *Ustadz Yulian Purnama, S. Kom حفظه الله تعالى*


▪┈┈◈❂◉❖ ❁ ❖◉❂◈┈┈▪

Komentar

Postingan populer dari blog ini

NASEHAT FUDHAIL BIN IYADH BAGI YANG TELAH BERUMUR DI ATAS 4 TAHUN

  Fudhail bin Iyadh (seorang ulama besar) berkata kepada seseorang yang telah mencapai umur 45, 55, 60, 70 tahun, Maka nasihat Fudhail kepadanya : Berarti  kamu sekarang  berjalan menuju kepada Tuhanmu dan hampir sampai...   Lakukan yang terbaik pada sisa usia senja-mu, lalu akan diampuni dosa-dosamu yang lalu. Tapi jika engkau masih berbuat dosa di usia senjamu, kamu pasti dihukum akibat dosa masa lalu dan masa kini sekaligus...!   Maka para alim ulama memberi nasihat cara menjalani umur yang sudah mencapai 45, 55, 60, 70 tahun:   1. JANGAN banyak BERGURAU dan terjebak dalam hal-hal yang tidak ada manfaatnya untuk akhirat 2. JANGAN berlebih-lebihan, BERHIAS, BERSOLEK, dan BERPAKAIAN 3. JANGANLAH BERLEBIH-LEBIHAN makan, minum, dan berbelanja barang yang bakal menambah berat hisab diakhirat 4. JANGAN BERKAWAN dengan orang yang tidak menambah iman, ilmu, dan amal ,Tapi cari kawan yang sholeh 5. JANGAN banyak berjalan dan MELANCONG ke sana...

TIDAK BOLEH MEMBERONTAK KEPADA PEMIMPIN YANG SAH KARENA PEMIMPIN ADALAH GAMBARAN RAKYATNYA*

*TIDAK BOLEH MEMBERONTAK KEPADA PEMIMPIN YANG SAH KARENA PEMIMPIN ADALAH GAMBARAN RAKYATNYA* Setiap pemimpin adalah cerminan rakyatnya, sebagaimana ketika Allâh Azza wa Jalla menjadikan Fir’aun sebagai penguasa bagi kaumnya, karena mereka sama seperti Fir’aun. Allâh Azza wa Jalla berfirman : أَفَنَضْرِبُ عَنْكُمُ الذِّكْرَ صَفْحًا أَنْ كُنْتُمْ قَوْمًا مُسْرِفِينَ Maka Fir’aun mempengaruhi kaumnya (dengan perkataan itu) lalu mereka patuh kepadanya. Karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik [Az-Zukhruf/ayat:54] Dalam ayat ini Allâh Azza wa Jalla menegaskan bahwa kaum Fir’aun sebelumnya adalah orang-orang fasik, oleh karena itu, Allâh Azza wa Jalla menjadikan orang yang seperti mereka sebagai penguasa mereka. Al-Ajlauni berkata, “Imam Thabrani rahimahullah meriwayatkan dari Hasan al-Bashri rahimahullah bahwa ia mendengar seorang laki-laki mendoakan keburukan untuk al-Hajjâj (salah seorang pemimpin yang kejam), lantas ia berkata, “Janganlah kamu lakukan itu! Kalian diberikan pemim...

Hadits-Hadits tentang Bahaya Hutang

Banyak sekali hadis-hadis Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam yang menjelaskan tentang bahaya berhutang. Semua hadis tersebut memberikan pelajaran kepada kita untuk tidak bermudah-mudah dalam berhutang, kecuali darurat. Dan bersemangat untuk melunasi hutang sesegera mungkin. *Berikut ini beberapa hadis yang menjelaskan tentang bahaya berhutang.*📚 📍Hadis 1: Jangan meneror dirimu sendiri, padahal sebelumnya sudah aman! Dari Uqbah bin Amir Radhiallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, لا تُخِيفوا أنفُسَكم بعْدَ أَمْنِها. قالوا: وما ذاكَ يا رسولَ اللهِ؟ قال: الدَّيْنُ “‘Jangan kalian meneror diri kalian sendiri, padahal sebelumnya kalian dalam keadaan aman.’ Para sahabat bertanya, ‘Apakah itu, wahai Rasulullah?’ Rasulullah menjawab, ‘Itulah hutang!’ (HR. Ahmad [4/146], At Thabrani dalam Mu’jam Al Kabir [1/59], disahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah [2420]). Ash Shan’ani Rahimahullah menjelaskan, “Karena hutang itu menjadi teror bagi sang penghutang di siang...