Langsung ke konten utama

KESESATAN KHURUJ WANITA2 JAMAAH TABLIGH (KHURUJ MASTUROH)

 

Bismillah..

Akibat beragama tidak mengikuti dalil..

Kira2 apa motivasi wanita2 jamaah tabligh ini mau bersusah payah dengan meninggalkan anak2 mereka, rumah2 mereka, keluarga mereka
Mereka tidak lain adalah mengharapkan janji2 syurga imam2 mereka. Kurang apa tertutupnya pakaian mereka?? serba hitam bercadar bahkan
Mata pun tertutup oleh selembar kain tapi mengapa dengan kebodohan mereka menampakkan diri dihadapan laki2 asing, bercampur baur, keluar rumah berhari2, berminggu2 , berbulan2 bahkan tahunan dan meninggalkan kewajibannya sebagai ibu.. Bagi anak2nya.. bahkan untuk mengejar syurga versinya mereka tak segan2 menitipkan anak2 mereka kpd orang tua tetangga dan keluarga???

Padahal Allah melarang mereka keluar rumah karena wanita adalah seburuk2nya fitnah

Baca dan renungkanlah firman Allah berikut ini; al Ahzab ayat 33 :

وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلاَتَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ اْلأُوْلَى وَأَقِمْنَ الصَّلاَةَ وَءَاتِينَ الزَّكَاةَ وَأَطِعْنَ اللهَ وَرَسُولَهُ إِنَّمَا يُرِيدُ اللهُ لِيُذْهِبَ عَنكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا

“dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ta'atilah Allah dan Rasul-Nya.Sesungguhnya Allah berhendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya”

Hampir sama dengan yg dilakukan para akhwat dizaman ini yang mereka menutup aurat2 mereka dengan jilbab2 lebar bahkan bercadar
Namun mereka tidak mau kalah dgn para laki2
Mereka juga bebas, sebebas2nya keluar rumah, dengan Alasan pergi belajar ilmu ini dan itu. Tak ada hari tanpa keluar rumah dengan alasan Belajar,, tak lupa mereka bawakan dalil yg dipaksakan buat mereka agar haknya sama dengan kaum laki2..

"Menuntut ilmu jalan ke syurga"

Akibatnya.. jadilah mereka wanita2 berpakaian tertutup Namun sangat mudah dicari ditempat2
Umum, bercampur baur dgn laki2,, padahal rasulullah melarang mereka melakukannya
Karena perempuan itu aurat yg seharusnya ditutupi. dan hijab terbaik mereka adalah tetap dirumah2 mereka..

Dari Abdullah ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:

. الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ، فَإِذَا خَرَجَتِ اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ. .

“Wanita itu aurat, maka bila ia keluar rumah, setan terus memandanginya (untuk menghias-hiasinya dalam pandangan lelaki sehingga terjadilah fitnah).” (Dishahihkan Al-Imam Al-Albani rahimahullahu dalam Shahih At-Tirmidzi, Al-Misykat no. 3109, dan Al-Irwa’ no. 273. Dishahihkan pula oleh Al-Imam Muqbil ibnu Hadi Al-Wadi’i rahimahullahu dalam Ash-Shahihul Musnad, 2/36) .

Ibnu Mas'ud radhiyallahu anhu berkata :

"Tidaklah seorang wanita beribadah kepada Allah kecuali dengan bentuk ketakwaan kepada Allah dan berdiam diri di rumahnya".

( Tafsir Sam'ani : 4/279 )

Semoga bisa menjadi wanita2 yang cerdas dalam beragama. dengan tetap memegang dalil dari pada aqal dan logika sehingga tidak ikut2an tersesat seperti mereka yg menginginkan surga tapi dengan membuat Allah murka.. wal iyyadzubillah
Karena Agama ini agama Allah dan Rasulnya bukan agama kelompok, guru, ustadz, syaikh dll..

Semoga Allah berikan hidayah kepada kita semuanya.. Aamiin

Terhadap ajaran khuruj.. (melancong) JAMAAH TABLIGH
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Telah berkata Asy-syaikh Taqiyuddin Al Hilaly Rohimahullah:
"Sesungguhnya Ummat terdahulu dari kalangan penganut Brahma dan Budha, mereka beribada dengan khuruj (melancong) yakni Manusia di wajibkan keluar meninggalkan keluarganya dan berkelana di muka bumi dengan menempuh perjalanan panjang, harus sabar di atas penderitaan perjalanan. Di atas rasa lapar dan haus sabar berjalan di atas betis tidak boleh naik kendaraan sabar berselimutkan debu dalam perjalanan, makan harus sedikit berjalan di bawah teriknya matahari dan dinginnya cuaca, serta derasnya hujan, ini semua adalah ajaran Budha (bukan dari Islam sedikit pun)
Ajaran ini pernah di lakukan oleh seorang penganut ajaran Brahma yg benama Budza, dia adalah orang kaya di india, dia melancong (khuruj) tinggalkan anak dan istrinya berjalan selam lima tahun sampai ketika di puncak kelemahannya dia berhenti di bawah sebuah pohon di puncak rasa lapar dan haus, serta telah merasakan pedihnya panas dan dingin, maka ketika itu ia merasa berhasil menuju puncak hakikat, tujuan tertinggi yg tidak bisa di peroleh. Oleh sembarang orang, ketika itu terbukalah baginya pintu-pintu hikmah dan mengerti segala sesuatu yg asalnya tidak tahu (padahal ini adalah kejahilan/kebodohan bukan ilmu dan bukan Hikmah sama sekali) si Bidza pun segera pulang menuju kampungnya dan manusia menyambutnya sabagai tokoh agama yg sukses (mencapai Hakikat) sedangkan pohon tempat berteduhnya mereka berinama Pohon Hikmah karena di bawah pohon ini si Bidza di anggap mendapatkan sumber hikmah dan ilmu."

Adapun dalam Sunnah Nabi, keluar itu adalah dalam rangka berjihad berperang melawan orang-orang kafir bukan sekedar khuruj (melncong) seperti orang Budha tersebut.

Beliau As-Syaikh Taqiyuddin) juga berkata; lisan halnya Firqoh Tablig berkata: tidak wahai Rosulullah Shollallahu'alaihi wa sallam, perkaranya tidak seperti yg engkau katakan bahkan melancong khuruj itu di syari'atkan di jalan Allah, bahkan seorang ahli bid'ah meskipun telah melaksanakan semua yg diwajibkan maupun di sunnahkan tetapi dia belum khuruj (melancong) maka agamanya tetap kurang."
Sesungguhnya ucapan itu puncak dari penyimpangan firqoh Tablig..

Rosulullah bersabdah:
Akan didatangkan suatu kaum di antara kalian kepada ku dan aku berada di telaga Haudl, kemudian kaum itu terusir dariku, aku katakan Ya Allah, Sahabatku" maka di katakan sesungguhnya kamu tidak mengerti apa yg mereka lakukan terhadap agamamu sepeninggal mu, maka aku katakan celaka-celakalah merekah." (HR Bukhari)

Dalam Riwayat Lain
Di sebutkan bahwa Rosulullah bersabda:
Maka malaikat menyeret mereka dengan wajahnya (wajah di bawah) aku tanyakan mau di seret kemana ? Di katakan ke nereka.
(HR bukhari)

Mari menjaga diri dari Firqoh ini..

📃Simak artikel dakwah lainnya, Gabung Group..👇
https://www.facebook.com/groups/490304279166639/?ref=share

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUKUM UPA-UPA/TEPUNG TAWAR MENURUT ISLAM

Adat istiadat pada asalnya hukumnya boleh selama tidak bertentangan dengan Syari'at, sebagaimana kaedah mengatakan: العادة الإباحة مالم تخالف الشرع " Adat itu diperbolehkan selama tidak bertentangan dengan Syari'at ". Semua adat istiadat yang ada di dalam masyarakat kaum muslimin semuanya boleh diikuti selama tidak bertentangan dengan Syari'at islam, namun perlu digaris bawahi bahwa adat istiadat adalah peninggalan nenek moyang yang seharus hati hati dan teliti, karena yang namanya nenek moyang itu banyak diantara mereka yang masih terpengaruh dengan adat istiadat luar, maka hendaknya dikaji secara cermat.  Adat Upa upa adalah istilah adat istiadat yang dikenal di wilayah Sumatera bagian utara dan khususnya daerah Tapanuli Selatan dan Mandailing, juga Tapanuli Utara atau Toba, di Indonesia umumnya dikenal masyarakat dengan nama Tepung tawar. Pengertian upa upa sendiri menurut Wikipedia ( silahkan buka di google) adalah: "Upa-Upa atau Mangupa adalah Upacara ad

YANG PERTAMA KALI MENGATAKAN ORANG TU'A NABI ﷺ DINERAKA ADALAH NABI ﷺ SENDIRI, BUKAN WAHABI, BUKAN SALAFY BUKAN SI'APAPUN!!!

 Hal aneh apabila ada yang memaka'i perasa'an guna membela kebathilan dan mencampakkan dalil, demiki'anlah apabila hawa nafsu sudah berma'in. Semu'a akan ditolaknya dengan akal, ribu'an cara akan selalu ahlul bid'ah fikirkan untuk membela kebodohannya. Simaklah hadits-hadits ini: 📎.Hadits pertama: Dari Anas bin Malik, ia berkata bahwa ada sese'orang yang bertanya, يَا رَسُولَ اللَّهِ ، أَيْنَ أَبِي؟ "Waha'i Rasulullah ﷺ di mana tempat kembali bapakku?” فِي النَّارِ "Di neraka." Ketika orang tersebut berpaling, Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam memanggilnya lantas berkata, إِنَّ أَبِي وَأَبَاكَ فِي النَّار "Sesungguhnya ayahku dan ayahmu di neraka."(Hadits Riwayat. Muslim, no. 203) Dari hadits di atas kita bisa mengambil beberapa fa'edah yang kami sarikan dari penjelasan Imam Nawawi: 👉.Si'apa saja yang mati dalam ke'ada'an kafir, maka ia berada di neraka dan tidak bermanfa'at hubungan kelu'arga