Langsung ke konten utama

GAJI ULAMA DI MASA DAULAH ABASIYAH

 Oleh : Ahmad Syahrin Thoriq 


Di masa puncak kejayaan kekhalifahan Abasiyah gaji para pengajar dan ulama saat itu benar-benar sangat fantastis.

وأما رواتب المعلمين فكانت رواتب المؤذنين ألف دينار في السنة

Gaji para pengajar di masa itu sama dengan gaji para mu'adzin yakni 1000 dinar pertahun (3,9 M, berarti perbulan 325 juta ) 

والمشتغلين بجمع القرآن والعاملين على التعليم والمقبلين على طلب العلم ألفين دينار بالسنة

Sedangkan para ulama yang sibuk dengan al Qur'an, mengajar ilmu al Qur'an dan juga mengurusi para penuntut ilmu gajinya 2.000 dinar (7,8 M, berarti perbulan 650 juta)

 والمشتغلين بجمع القرآن ورواة الحديث والفقهاء 4 آلاف دينار بالسنة

Sedangkan ulama dengan kemampuan khusus yang mengurusi ilmu-ilmu al Qur'an, mengumpulkan riwayat hadits dan juga ahli dalam fiqih memperoleh gaji 4.000 dinar pertahun ( 15.6 M, berarti gaji perbulan 1,3 M)

Selain gaji umum, tercatat ada beberapa ulama yang diberi gaji khusus oleh negara karena jasanya yang dianggap besar, semisal di masa Khalifah al Watsiq, ia memberi gaji seorang ulama yang bernama al Jari awalnya 100 dinar perbulan (390 juta), lalu ia menaikannya menjadi 500 Dinar !

Di masa Harun ar Rasyid lebih "kacau" lagi, pernah diberlakukan aturan untuk kitab -kitab karya ulama bayarannya adalah dengan ditimbang dengan emas ! 

Inilah diantara rahasia mengapa ilmu dan peradaban umat Islam berjaya di masa itu, karena para guru dan ulama diposisikan sebagai pahlawan dengan tanda jasa sepenuhnya !

📜النفقات وإدارتها في الدولة العباسية ، ص 202.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

NASEHAT FUDHAIL BIN IYADH BAGI YANG TELAH BERUMUR DI ATAS 4 TAHUN

  Fudhail bin Iyadh (seorang ulama besar) berkata kepada seseorang yang telah mencapai umur 45, 55, 60, 70 tahun, Maka nasihat Fudhail kepadanya : Berarti  kamu sekarang  berjalan menuju kepada Tuhanmu dan hampir sampai...   Lakukan yang terbaik pada sisa usia senja-mu, lalu akan diampuni dosa-dosamu yang lalu. Tapi jika engkau masih berbuat dosa di usia senjamu, kamu pasti dihukum akibat dosa masa lalu dan masa kini sekaligus...!   Maka para alim ulama memberi nasihat cara menjalani umur yang sudah mencapai 45, 55, 60, 70 tahun:   1. JANGAN banyak BERGURAU dan terjebak dalam hal-hal yang tidak ada manfaatnya untuk akhirat 2. JANGAN berlebih-lebihan, BERHIAS, BERSOLEK, dan BERPAKAIAN 3. JANGANLAH BERLEBIH-LEBIHAN makan, minum, dan berbelanja barang yang bakal menambah berat hisab diakhirat 4. JANGAN BERKAWAN dengan orang yang tidak menambah iman, ilmu, dan amal ,Tapi cari kawan yang sholeh 5. JANGAN banyak berjalan dan MELANCONG ke sana...

TIDAK BOLEH MEMBERONTAK KEPADA PEMIMPIN YANG SAH KARENA PEMIMPIN ADALAH GAMBARAN RAKYATNYA*

*TIDAK BOLEH MEMBERONTAK KEPADA PEMIMPIN YANG SAH KARENA PEMIMPIN ADALAH GAMBARAN RAKYATNYA* Setiap pemimpin adalah cerminan rakyatnya, sebagaimana ketika Allâh Azza wa Jalla menjadikan Fir’aun sebagai penguasa bagi kaumnya, karena mereka sama seperti Fir’aun. Allâh Azza wa Jalla berfirman : أَفَنَضْرِبُ عَنْكُمُ الذِّكْرَ صَفْحًا أَنْ كُنْتُمْ قَوْمًا مُسْرِفِينَ Maka Fir’aun mempengaruhi kaumnya (dengan perkataan itu) lalu mereka patuh kepadanya. Karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik [Az-Zukhruf/ayat:54] Dalam ayat ini Allâh Azza wa Jalla menegaskan bahwa kaum Fir’aun sebelumnya adalah orang-orang fasik, oleh karena itu, Allâh Azza wa Jalla menjadikan orang yang seperti mereka sebagai penguasa mereka. Al-Ajlauni berkata, “Imam Thabrani rahimahullah meriwayatkan dari Hasan al-Bashri rahimahullah bahwa ia mendengar seorang laki-laki mendoakan keburukan untuk al-Hajjâj (salah seorang pemimpin yang kejam), lantas ia berkata, “Janganlah kamu lakukan itu! Kalian diberikan pemim...

Hadits-Hadits tentang Bahaya Hutang

Banyak sekali hadis-hadis Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam yang menjelaskan tentang bahaya berhutang. Semua hadis tersebut memberikan pelajaran kepada kita untuk tidak bermudah-mudah dalam berhutang, kecuali darurat. Dan bersemangat untuk melunasi hutang sesegera mungkin. *Berikut ini beberapa hadis yang menjelaskan tentang bahaya berhutang.*📚 📍Hadis 1: Jangan meneror dirimu sendiri, padahal sebelumnya sudah aman! Dari Uqbah bin Amir Radhiallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, لا تُخِيفوا أنفُسَكم بعْدَ أَمْنِها. قالوا: وما ذاكَ يا رسولَ اللهِ؟ قال: الدَّيْنُ “‘Jangan kalian meneror diri kalian sendiri, padahal sebelumnya kalian dalam keadaan aman.’ Para sahabat bertanya, ‘Apakah itu, wahai Rasulullah?’ Rasulullah menjawab, ‘Itulah hutang!’ (HR. Ahmad [4/146], At Thabrani dalam Mu’jam Al Kabir [1/59], disahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah [2420]). Ash Shan’ani Rahimahullah menjelaskan, “Karena hutang itu menjadi teror bagi sang penghutang di siang...