Fudhail bin Iyadh (seorang ulama besar) berkata kepada seseorang yang telah mencapai umur 45, 55, 60, 70 tahun, Maka nasihat Fudhail kepadanya : Berarti kamu sekarang berjalan menuju kepada Tuhanmu dan hampir sampai... Lakukan yang terbaik pada sisa usia senja-mu, lalu akan diampuni dosa-dosamu yang lalu. Tapi jika engkau masih berbuat dosa di usia senjamu, kamu pasti dihukum akibat dosa masa lalu dan masa kini sekaligus...! Maka para alim ulama memberi nasihat cara menjalani umur yang sudah mencapai 45, 55, 60, 70 tahun: 1. JANGAN banyak BERGURAU dan terjebak dalam hal-hal yang tidak ada manfaatnya untuk akhirat 2. JANGAN berlebih-lebihan, BERHIAS, BERSOLEK, dan BERPAKAIAN 3. JANGANLAH BERLEBIH-LEBIHAN makan, minum, dan berbelanja barang yang bakal menambah berat hisab diakhirat 4. JANGAN BERKAWAN dengan orang yang tidak menambah iman, ilmu, dan amal ,Tapi cari kawan yang sholeh 5. JANGAN banyak berjalan dan MELANCONG ke sana sini tanpa MANFAATNYA yang d
*TIDAK BOLEH MEMBERONTAK KEPADA PEMIMPIN YANG SAH KARENA PEMIMPIN ADALAH GAMBARAN RAKYATNYA* Setiap pemimpin adalah cerminan rakyatnya, sebagaimana ketika Allâh Azza wa Jalla menjadikan Fir’aun sebagai penguasa bagi kaumnya, karena mereka sama seperti Fir’aun. Allâh Azza wa Jalla berfirman : أَفَنَضْرِبُ عَنْكُمُ الذِّكْرَ صَفْحًا أَنْ كُنْتُمْ قَوْمًا مُسْرِفِينَ Maka Fir’aun mempengaruhi kaumnya (dengan perkataan itu) lalu mereka patuh kepadanya. Karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik [Az-Zukhruf/ayat:54] Dalam ayat ini Allâh Azza wa Jalla menegaskan bahwa kaum Fir’aun sebelumnya adalah orang-orang fasik, oleh karena itu, Allâh Azza wa Jalla menjadikan orang yang seperti mereka sebagai penguasa mereka. Al-Ajlauni berkata, “Imam Thabrani rahimahullah meriwayatkan dari Hasan al-Bashri rahimahullah bahwa ia mendengar seorang laki-laki mendoakan keburukan untuk al-Hajjâj (salah seorang pemimpin yang kejam), lantas ia berkata, “Janganlah kamu lakukan itu! Kalian diberikan pemim